Makalah Hakikat Mipa
MAKALAH
DASAR
– DASAR PMIPA
DISUSUN OLEH:
NAMA : AYU
MELATI
NIM : A1C312026
DOSEN PENGAMPU:
Dra. Jufrida, M.Si.
Program Studi
Pendidikan Fisika
Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan
Universitas Jambi
2013
KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan
kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa karena berkat rahmat, hidayat dan karunia-NYA saya dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul “Hakikat MIPA”.
Makalah ini berisi tentang hakikat MTK,
hakikat IPA, dan nilai-nilai IPA serta keterbatasan IPA.
Pada kesempatan ini saya menyampaikan
ucapan terima kasih kepada Dra. Jufrida, M.Si sebagai Dosen Pengampu yang telah
bersedia memeberikan waktunya, perhatiannya, serta bimbingannya dalam
penyelesaian makalah ini. Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan
dukungannya hingga makalah ini dapat
diselesaikan.
Saya menyadari makalah ini masih
banyak kekurangan, karena terbatasnya ilmu yang dimiliki, untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk lebih menyempurnakan makalah saya di masa yang akan datang. Akhirnya, saya berharap semoga
makalah ini dapat
memberikan sumbangsih serta manfaat bagi kita semua.
Jambi, 21 oktober 2013
Penyusun
Ayu melati
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di dalam kehidupan sehari-hari sering kali kita
mendengarkan dari banyak orang mengatakan ipa itu sulit apalagi, khususnya bagi para pelajar
beranggapan bahwa Matematika adalah ilmu yang memusingkan dan menyulitkan.
Ditambah lagi dengan matematika yang berhubungan dengan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Sebagaimana para pelajar mengartikan bahwa matematika adalah ilmu hitung
menghitung yang hanya berhubungan dengan angka, sementara IPA adalah ilmu yang
berhubungan dengan lingkungan kehidupan sekitar dan mahluk hidup. Jadi ,
bagaimana bisa ada keterkaitan antara kedua ilmu tersebut,melihat perkembangan
zaman sekarang ini jauh lebih berkembang dari sebelumnya Khususnya pada bidang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), yang mana hal tersebut sangatterkait dengan
perkembangan ilmu bahasa dan ilmu hitung-menghitung. Ilmu bahasa disini bukan
semata-mata kita berkembang dalam hal bahasa yang biasa kita gunakan setiap
hari tetapi ilmu bahasa ini justru lebih mendalam, singkat dan pasti serta
dapat digunakan sebagai alat komunikasi dalam kehidupan sehrai-hari.
Terkait dengan hal diatas maka melalui makalah ini penulis
ingin menyampaikan beberapa kelebihan dan peranan Matematika dalam Ilmu
Pengetahuan Alam itu sndiri agar dapat menjadi suatu pegangan untuk kita semua
khususnya yang bergelutik di bidang Matimatika.
1.2 Rumusan Masalah
1. Jelaskan tentang Hakikat MIPA !
2. Bagaimana Hakikat
Matematika dari beberapa para ahli ?
3. Bagaimana Hakikat IPA dari beberapa para ahli ?
4. Apa saja Nilai-nilai IPA ?
5. Sebutkan beberapa keterbatasan IPA ?
1.3 Tujuan Penulisan
1.
Menumbuhkembangkan arti yang pasti tentang Matematika yang sesungguhnya kepada
pelajar dan masyarakat banyak.
2.
Memberikan semangat kepada para pelajar agar tidak menjadikan matematika
sebagai suatu pelajaran yang ditakuti.
3.
Menjelaskan kepada para pelajar khususnya dan pada masyarakat umumnya mengenai nilai-nilai matematika dalam Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA).
4.
Menjadikan para pelajar dan masyarakat lainnya mengerti mengenai matematika
yang bukan hanya bergelutik dalam hitung-menghitung saja tetapi juga
berhubungan dengan gaya bahasa alam dan teknologi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hakikat
Menurut bahasa hakikat kebenaran atau
sesuatu yang sebenar-benarnya atau asal segala sesuatu. Dapat juga dikatakan
hakikat itu adalah inti dari segala sesuatu atau yang menjadi jiwa sesuatu.
2.2 Hakikat MIPA
Matematika dengan IPA merupakan ilmu dasar
yang mempunyai saling keterkaitan yang sangat erat. IPA tidak mungkin dapat
dikembangkan tanpa bantuan Matematika, sehingga mendorong Matematika untuk
lebih berkembang. Matematika dan IPA juga bersama-sama mengembangkan kemajuan
teknologi. Teknologi berkembang dengan pesat karena bantuan MIPA. Karenanya
karakteristik dari Matematika perlu diketahui oleh guru IPA dan sebaliknya
karakteristik IPA perlu diketahui oleh guru Matematika. Wawasan tentang MIPA
yang dimiliki oleh guru-guru MIPA disekolah menengah akan dapat memberikan
bekal yang positif dalam menyampaikan materi-materi MIPA.
Matematika timbul karena
pikiran-pikiran manusia berhubungan dengan ide dan penalaran. Ide-ide yang
dihasilkan oleh pikiran-pikiran manusia itu merupakan sistem-sistem yang
bersifat untuk menggambarkan konsep-konsep abstrak, dimana masing-masing sistem
bersifat deduktif sehingga berlaku umum dalam menyelesaikan masalah. Dari
istilah, IPA adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang alam sekitar beserta
isinya. Hal ini berarti IPA mempelajari semua benda yang ada di alam,
peristiwa, dan gejala-gejala yang muncul di alam. Ilmu dapat diartikan sebagai
suatu pengetahuan yang bersifat objektif. Jadi dari sisi istilah IPA adalah
suatu pengetahuan yang bersifat objektif tentang alam sekitar beserta isinya. Hakekat
MIPA adalah Ide-ide yang dihasilkan oleh pikiran-pikiran manusia yang bukan
hanya bergelutik dalam hitung-menghitung saja tetapi juga berhubungan dengan
ilmu yang mempelajari tentang alam sekitar beserta isinya dan teknologi.
2.3 Hakikat
Matematika
Ø Pengertian
Beberapa
pandangan para ahli tentang Hakikat Matematika :
1.
Matematika menurut James dan James
(1976)
Dalam kamus
matematikanya mengatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika mengenai
bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang
berhubungan lainnya dengan jumlah yang banyak. Matematika timbul karena pikiran manusia yang berhubungan dengan ide,
proses, dan penalaran. Matematika terdiri dari empat wawasan yang luas ialah
aritmetika, aljabar, geometri dan analisis. Namun, ada pula kelompok
Matematikawan yang berpendapat bahwa statistika bukan bagian dari Matematika.
Ia berpendapat bahwa Matematika adalah ilmu tentang struktur yang bersifat
deduktif atau aksiomatik, akurat, abstrak, ketat, dan semacamnya.
2.
Matematika
Menurut Kline (1973)
Matematika
itu bukan pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri,
tetapi adanya matematika itu terutama untuk membantu manusia dalam memahami dan
menguasai permasalahan sosial, ekonomi, dan alam.
3.
Matematika Johnson & Rising (1972)
Ia menyatakan bahwa Matematika adalah pola berpikir, pola
mengorganisasikan, pembuktian yang logis, matematika itu adalah bahasa yang
menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat
representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa symbol mengenai
ide daripada mengenai bunyi. Matematika adalah pengetahuan struktur yang
terorganisasi, sifat-sifat dalam teori-teori dibuat secara deduktif berdasarkan
kepada unsure yang tidak didefinisikan, aksioma, sifat atau teori yang telah
dibuktikan kebenarannya adalah ilmu tentang keteraturan pola atau ide, dan
matematika itu adalah suatu seni, keindahannya terdapat pada keterurutan dan
keharmonisannya. Jadi, jelas bahwa Matematika adalah ilmu
deduktif
4.
Matematika menurut Kurikulum 2004
Matematika merupakan suatu bahan
kajian yang memiliki objek abstrak dan dibangun melalui proses penalaran
deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai akibat logis dari
kebenaran sebelumnya sudah diterima sehingga keterkaitan antara konsep dalam
matematika bersifat sangat kuat dan jelas.
5.
Matematika menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(Kurikulum 2006)
Matematika merupakan ilmu universal
yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam
berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di
bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh
perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori
peluang, dan diskrit. Untuk mengusai dan menciptakan teknologi di masa depan
diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.
6.
Matematika menurut Leonard (2009)
Menyatakan
bahwa matematika dapat diartikan
sebagai suatu ilmu yang mempelajari bilangan dan bangun serta konsep-konsep
yang berkenaan dengan kebenarannya secara logika menggunakan simbol-simbol yang
umum serta aplikasi dalam bidang lainnya. Matematika
adalah dasar dari berbagai ilmu, seperti kata pepatah yang menyatakan apabila
kamu mampu menguasai matematika dan bahasa maka kamu akan mampu menguasai
dunia. Hal itu berarti matematika mempunyai peranan penting dalam pengembangan
ilmu pengetahuan yang lainnya serta mampu menjawab permasalahan-permasalah yang
ada dan dapat dipertanggung jawabkan. Seperti yang telah dipaparkan oleh Andrea J. O'Connor yang dikutip oleh leonard (2009) bahwa "Mathematic is used by engineers to solve a very wide range of
problem, including design calculations for building, machines, electronic
components or chemical plants".
Ia menyebutkan bahwa matematika
sebagai “ilmu yang menggambarkan simpulan-simpulan yang penting”.
8. Reys – dkk (1984)
Matematika
adalah telaahan tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola berpikir,
suatu seni, suatu bahasa dan suatu alat.
Ø Hakikat matematika
Ø
Matematika adalah ilmu tentang
struktur
Sebab berkembang dari unsur yang
tidak didefinisikan, ke unsur yang didefinisikan, ke postulat/aksioma, dan ke
dalil/teori. Komponen-komponen matematika ini membentuk suatu sistem yang
saling berhubungan dan terorganisir dengan baik.
Ø
Matematika adalah ilmu deduktif
Sebab dalam Matematika tidak
menerima generalisasi yang berdasarkan pada observasi, eksperimen, coba-coba
(induktif) seperti halnya ilmu pengetahuan alam dan ilmu-ilmu pengetahuan
umumnya. Kebenaran generalisasi dalam Matematika harus dapat dibuktikan secara
deduktif.
Ø
Matematika adalah ilmu tentang
pola dan hubungan
Sebab dalam Matematika sering
dicari keseragaman seperti keterurutan, dan keterkaitan pola dari sekumpulan
konsep-konsep tertentu atau model-model tertentu yang merupakan
representasinya, sehingga dapat dibuat generalisasinya untuk membuktikan
kebenarannya secara deduktif.
Ø
Matematika adalah Bahasa, sebab
Matematika merupakan bahasa simbol yang berlaku secara universal
(internasional) dan sangat padat makna dan pengertiannya.
Ø
Matematika adalah seni, sebab
dalam matematika terlihat adanya unsur keteraturan, keterurutan, dan ketetapan
(konsisten), sehingga matematika indah dipandang dan diresapi seperti seni.
Ø
Matematika disebut ratunya ilmu,
karena matematika adalah bahasa , ilmu deduktif, ilmu tentang pola keteraturan,
ilmu tentang struktur yang terorganisasikan dengan baik dan merupakan alat
serta pelayanan ilmu lainnya.
2.4 Hakikat IPA
Ø pengertian
Berikut ini
beberapa pandangan para ahli :
1.
Fisher
(1975:5)
Menyatakan kata IPA berasal dari bahasa latin, yaitu scienta yang arinya secara sederhana adalah pengetahuan (knowledge). Kata IPA mungkin juga berasal dari bahasa Jerman, yaitu Wissenchaft yang artinya sistematis, pengetahuan yang terorganisasi. IPA diartikan sebagai pengetahuan yang secara sistematis tersusun dan bersama-sama dalam suatu urutan terorganisasi, misalnya : pengetahuan tentang fisika, biologi dan kimia.
Menyatakan kata IPA berasal dari bahasa latin, yaitu scienta yang arinya secara sederhana adalah pengetahuan (knowledge). Kata IPA mungkin juga berasal dari bahasa Jerman, yaitu Wissenchaft yang artinya sistematis, pengetahuan yang terorganisasi. IPA diartikan sebagai pengetahuan yang secara sistematis tersusun dan bersama-sama dalam suatu urutan terorganisasi, misalnya : pengetahuan tentang fisika, biologi dan kimia.
2.
Jenkins
& Whitefield :1974; Conant : 1975)
IPA merupakan rangkaian konsep dan skema konseptual yang saling berhubungan dan dikembangkan dari hasil eksperimentasi dan observasi serta sesuai untuk ekperimentasidan observasi berikutnya
IPA merupakan rangkaian konsep dan skema konseptual yang saling berhubungan dan dikembangkan dari hasil eksperimentasi dan observasi serta sesuai untuk ekperimentasidan observasi berikutnya
3.
Brownowski
IPA merupakan organisasi pengetahuan dengan suatu cara tertentu berupa penjelasan lebih lanjut mengenai hal-hal yang tersembunyi yang ada di alam.
1) IPA adalah penguasaan dunia atas lingkungannya.
2) IPA adalah suatu pengetahuan yang memepelajari tentang materi dunia.
3) IPA adalah metode eksperimental
4) IPA berusaha menuju kepada kebenaran melalui penyimpulan logis dari hasil pengamatan empiris.
IPA merupakan organisasi pengetahuan dengan suatu cara tertentu berupa penjelasan lebih lanjut mengenai hal-hal yang tersembunyi yang ada di alam.
1) IPA adalah penguasaan dunia atas lingkungannya.
2) IPA adalah suatu pengetahuan yang memepelajari tentang materi dunia.
3) IPA adalah metode eksperimental
4) IPA berusaha menuju kepada kebenaran melalui penyimpulan logis dari hasil pengamatan empiris.
4.
Davis
IPA merupakan organisasi pengetahuan yang diperoleh dengan cara-cara tertentu berupa penjelasan lebih lanjut mengenai hal-hal yang tersembunyi yang ada di alam.
IPA merupakan organisasi pengetahuan yang diperoleh dengan cara-cara tertentu berupa penjelasan lebih lanjut mengenai hal-hal yang tersembunyi yang ada di alam.
5.
Chalmers
IPA didasari hal-hal yang dilihat, didengar, diraba, dan lain-lain. IPA bersifat obyektif dan dapat dibuktikan IPA merupakan batang tubuh pengetahuan yang diperoleh melalui metode yang didasarkan observasi.
IPA didasari hal-hal yang dilihat, didengar, diraba, dan lain-lain. IPA bersifat obyektif dan dapat dibuktikan IPA merupakan batang tubuh pengetahuan yang diperoleh melalui metode yang didasarkan observasi.
Ø
Hakikat IPA
Ø IPA sebagai Institusi, yaitu eksistensinya dalam masyarakat yang merupakan
suatu bidang profesi seperti halnya bidang-bidang profesi yang lainnya (hukum,
kedokteran,dsb ).
Ø IPA sebagai kumpulan pengetahuan ilmiah yang telah disusun secara logis dan
sistematis.
Ø IPA sebagai suatu metode yang mempunyai langkah-langkah tertentu yang
merupakan pola berpikir deduktif dan induktif.
Ø IPA sebagai suatu alat untuk menguasai dan memelihara alam serta
mengembangkan produksi guna kesejahteraan manusia.
Ø IPA sebagai suatu faktor utama yang mempengaruhi kepercayaan, pola berpikir
dan sikap manusia terhadap alam semesta.
Ø Intinya bahwa IPA dapat dilihat dari dua dimensi, yang pertama IPA adalah
suatu kumpulan pengetahuan ilmiah yang disusun secara logis dan sistematis,
yang kedua IPA dapat dilihat dari segi proses atau metodologi untuk mendapatkan
IPA itu.
2.5 Nilai-nilai IPA
a.
Nilai-Nilai
Sosial dari IPA
1)
Nilai etik dan
estetika dari IPA
Ilmu Pengetahuan Alam mempunyai nilai-nilai etik dan estetika yang tinggi. Nilai-nilai
itu terutama terletak pada sistem yang menetapkan ‘kebenaran yang objektif’
pada tempat yang paling utama. Adapun proses IPA itu sendiri dapat dianggap
sebagai suatu latihan mencari, meresapkan, dan menghayati nilai-nilai luhur.
2) Nilai moral humaniora dari IPA
Nilai-nilai moral atau humaniora dari IPA nampaknya mempunyai dua muka yang
berlawanan arah. Muka yang menuju kepada cita-cita kemanusiaan yang luhur
sedang muka yang lain menuju kepada tindak immoral yang tidak saja dapat
melenyapkan nilai-nilai luhur namun dapat melenyapkan eksistensi manusia itu
sendiri.
IPA dan teknologi sekedar alat yang sangat tergantung dari manusianya yang
berada di belakang alat itu, untuk apa itu akan digunakan. Dengan kata lain,
IPA itu sendiri adalah ‘suci’, yang tidak suci itu ialah manusianya.
3) Nilai
ekonomi dari IPA
Seorang ahli IPA, mungkin ia telah bertahun-tahun melakukan suatu
penelitian. Katakanlah ia menemukan suatu kaidah dari suatu fenomena tertentu.
Apakah temuannya itu mempunyai niali ekonomi? Memang tidak dapat dikatakan
dengan tegas karena nilai ekonominya tidak langsung. Ini baru menjadi kenyataan
bila temuan itu dapat digunakan untuk memproduksi sesuatu yang bermanfaat bagi
masyarakat.lain daripada itu, bagi sang penemu, keberhasilannya itu dapat
meningkatkan harga diri atau kepercayaan masyarakat terhadap dirinya. Ini
berarti temuannya itu dapat memberi ‘nilai tambah’ bagi dirinya.
b.
Nilai-Nilai
Psikologis/Paedagogis IPA
1) Sikap
mencintai kebenaran
IPA selalu mendambakan kebenaran yaitu kesesuaiannya pikiran dan kenyataan.
Oleh karena itu mereka yang selalu terlibat dalam proses IPA diharapkan
mendapatkan imbas atau dampak positif berupa sikap ilmiah yang demikian itu.
2) Sikap tidak
purbasangka
Kita boleh saja mengadakan dugaan yang masuk akal (hipotesis) asal dugaan
itu diuji kebenarannya sesuai dengan kenyataannya atau tidak, baru menetapkan
kesimpulan. Dalam kehidupan sehari-hari sikap purbasangka sangat sering
menimbulkan bencana pertengkaran dan hidup ini menjadi tidak tenang dan tidak bahagia.
3) Sadar bahwa
kebenaran ilmu yang diciptakan manusia itu tidak pernah mutlak
Kesimpulan seorang ilmuwan dapat hanya berlaku untuk sementara atau
menyadari bahwa pengetahuan yang ia dapat itu baru sebagian, maka hal ini akan
menjadikan orang itu bersikap rendah hati dan tidak sombong.
4) Yakin akan
adanya tatanan alami yang teratur dalam alam semesta ini
Dengan mempelajari tentang hubungan antar gejala alam dan
mendapatkan/menemukan adanya kaidah-kaidah atau hukum-hukum alam yang ternyata
begitu konsisten aturan-aturannya maka orang akan menyadari bahwa alam semesta
ini telah ditata dengan sangat teratur. Hal ini dapat memberikan pengaruh
positif untuk meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
5) Bersikap
toleran atau dapat menghargai pendapat orang lain
Menyadari bahwa pengetahuan yang ia miliki bersifat tidak mutlak sempurna
maka ia dapat menghargai pendapat orang lain ternyata lebih mengetahuinya atau
lebih sempurna untuk memperbaiki, melengkapi, maupun untuk meningkatkan
pengetahuannya.
6) Bersikap
tidak putus asa
Orang-orang yang berkecimpung dalam IPA, mereka menggali atau mencari
kebenaran. Mereka akan bahagia bila mendapatkan kebenaran yang mereka yakini
itu. Apalagi bila kebenaran itu juga dapat membuat orang lain sejahtera dan
bahagia dalam hidupnya. Oleh karena itu mereka tidak pernah putus asa dan
selalu berusaha untuk mencari kebenaran itu walaupun seringkali tidak
memperoleh apa-apa.
7) Sikap
teliti dan hati-hati
Seorang ilmuwan IPA memiliki sifat teliti dalam melakukan sesuatu serta
hati-hati dalam mengambil kesimpulan ataupun dalam mengelurkan pendapatnya.
8) Sikap ‘curious’
atau ‘ingin tahu’
Para ilmuwan atau mereka yang berkecimpung dalam IPA akan didorong untuk
ingin tahu lebih banyak, karena ilmu pengetahuan itu merupakan sistem yang utuh
sehingga pengetahuan yang satu akan menunjang untuk mudah memahami yang lain,
dan pengetahuan yang mereka dapatkan tentu akan memberikan ‘reinforcement’
untuk mendorong mereka mencari tahu lebih banyak.
9) Sikap
optimis
Ilmuwan IPA selalu optimis, karena mereka sudah terbiasa dengan suatu
eksperimentasi yang tak selalu menghasilkan sesuatu yang mereka harapkan, namun
bila berhasil, temuannya itu akan memberikan imbalan kebahagiaan yang tak
ternilai dengan uang. Oleh karena itu ilmuwan IPA berpendirian bahwa segala
sesuatu itu tidak ada yang tidak mungkin dikerjakan.
2.6 Keterbatasan IPA
1) IPA tidak menjangkau untuk menguji kebenaran adanya
Tuhan, karena IPA sengaja membatasi diri pada alam fisik.
2) IPA tidak dapat menjangkau secara sempurna tentang
objek pengamatannya, karena pengamatan itu menggunakan panca indera manusia yang memang
terbatas kemampuannya.
3) IPA tidak menjangkau masalah etika (tata krama)
yang mempermasalahkan tingkah laku yang baik atau buruk. Juga tak menjangkau
masalah estetika yang tersangkut paut dengan keindahan. Juga tidak mungkin
tentang sistem nilai. Karena itu semua mengandung unsur subjektivitasyang sangat tinggi
sedangkan tolak ukur IPA adalah objektivitas.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan makalah yang telah dibahas
diatas maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa matematika merupakan alat
bantu untuk mengatasi sebagian permasalahan menghadapi lingkungan hidupnya.
Jadi, MIPA disini berarti bahwa Matematika dalam Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
memiliki peran dan hubungan erat baik dalam hal bahasa maupun hitungan dan
sebagainya. Karena seperti yang telah diketahui bahwa Matematika itu merupakan
bahasa alam , sehingga terkait dengan ilmu pengatehuan alam itu sendiri maka
tanpa matematika IPA tidak akan berkembang. Oleh karena itu , janganlah kita
yang awam akan ilmu matematika ini beranggapan bahwa matematika itu sulit ,
menakutkan , kurang bermanfaat dan lain sebagainya. Jadikanlah matematika itu
ilmu yang paling berguna dari semua bidang ilmu yang ada. Sebagaimana yang
telah kita dengar bahwa memang Ilmu Matematika adalah gudangnya ilmu dari semua
bidang ilmu yang ada.
Ternyata IPA juga mempunyai Nilai yaitu
ada 2 kategori:
1.
Nilai-nilai Sosial dari IPA diantaranya : nilai etik dan
estetika, nilai moral humaniora, nilai ekonomi dari IPA.
2.
Nilai-nilai Psikologis/pedagogik IPA diantaranya :
Ø Sikap mencintai
kebenaran
Ø Sikap tidak
purbasangka
Ø Sabar bahwa
kebenaran ilmu yang diciptakan manusia itu tidak pernah mutlak
Ø Yakin akan
adanya tatanan alami yang teratur dalam alam semesta ini
Ø Bersikap
toleran atau dapat menghargai pendapat orang lain
Ø Bersikap tidak
putus asa
Ø Sikap teliti
dan hati-hati
Ø Sikap “corious”
atau ingin tahu
Ø Sikap optimis
DAFTAR PUSTAKA
Karso, dkk. 1994. Dasar-Dasar Pendidikan MIPA. Jakarta :
Universitas Terbuka
http://aadesanjaya.blogspot.com/2010/10/hakikat-pembelajaran-ipa.html
diakses pada 03 Nopember 2011
http://anwarholil.blogspot.com/2009/01/hakikat-pembelajaran-ipa.html
diakses pada 03 Nopember 2011
Masnur Muslich. (2007). KTSP
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta:PT Bumi Aksara
Muhammad Joko Susilo. (2007). Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan: Manajemen Pelaksanaan dan Kesiapan Sekolah
Menyongsongnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Mulyasa. (2006). Kurikulum yang
Disempurnakan: Pengambangan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
Bandung: PT Remaja Rasdakarya
Komentar
Posting Komentar