Dasar-Dasar PMIPA (Strategi Pembelajaran)



Strategi Pembelajaran
I.                   Pengertian Strategi pembelajaran
Strategi merupakan cara, kiat, atau taktik. Jadi, strategi pembelajaran adalah suatu cara atau taktik guru untuk menyampaikan materi pengajaran kepada peserta didik agar dapat mempengaruhi peserta didik dan agar mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien.

II.                Komponen strategi pembelajaran
Di dalam strategi pembelajaran terdapat beberapa komponen atau bagian-bagian strategi pembelajaran, yaitu :
a.       Kegiatan pembelajaran pendahuluan
Kegiatan ini berupa tahap awal atau pendahuluan yaitu dimana cara-cara guru dalam memperkenalkan materi pembelajaran kepada peserta didik.
b.      Penyampaian informasi
Yaitu komponen bagaimana cara guru dalam menyampaikan informasi kepada peserta didik.
c.       Partisipasi peserta didik
Pada komponen ini di dalam proses pembelajaran partisipasi peserta didik sangat berperan penting sekali. Proses pembelajaran akan berhasil apabila peserta didik aktif dalam pembelajaran seperti tanya jawab.
d.      Tes evaluasi
Komponen tes evaluasi yaitu sebagai tolak ukur sukses atau tidaknya proses pembelajaran tersebut.

III.             Macam-Macam Strategi Pembelajaran
Menurut Sanjaya (2007 : 177 – 286) ada beberapa strategi pembelajaran yang harus dilakukan oleh seorang guru:
1.     Strategi pembelajaran ekspositori
·         Pengertian Strategi Pembelajaran Ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal.
Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajran yang berorientasi kepada guru, dikatakan demikian sebab dalam strategi ini guru memegang peranan yang sangat penting atau dominan
. Jadi, strategi ini lebih dominan guru dibandingkan peserta didik (central teaching), dan dilakukan melalui metode ceramah. Sehingga dapat membuat peserta didik menjadi bosan.
·         Kelebihan dan kekurangan
Dengan menggunakan strategi ekspositori terdapat beberapa keunggulan dan kelemahan di dalam menggunakan strategi ini, yaitu:
1.    Keunggulan / Kelebihan Strategi Ekspositori
  1. Dengan strategi pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran, dengan demikian ia dapat mengetahui sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan.
  2. Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas.
  3. Melalui strategi pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar melalui penuturan (kuliah) tentang suatu materi pelajaran juga sekaligus siswa bisa melihat atau mengobservasi (melalui pelaksanaan demonstrasi).
  4. Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam strategi ekspositori ini dilakukan melalui metode ceramah, namun tidak berarti proses penyampaian materi tanpa tujuan pembelajaran. Karena itu sebelum strategi ini diterapkan terlebih dahulu guru harus merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas dan terukur. Hal ini sangat penting untuk dipaham, karena tujuan yang spesifik memungkinkan untuk bisa mengontrol efektivitas penggunaan strategi pembelajaran.

2.    Kelemahan Strategi Ekspositori
Disamping memiliki keunggulan, strategi ekspositori ini juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain:
  1. Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik, untuk siswa yang tidak memiliki kemampuan seperti itu perlu digunakan strategi yang lain.
  2. Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik perbedaan kemampuan, pengetahuan, minat, dan bakat, serta perbedaan gaya belajar.
  3. Karena strategi lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan sulit mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis.
  4. Keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori sangat tergantung kepada apa yang dimiliki guru seperti persiapan, pengetahuan, rasa percaya diri, semangat, antusiasme, motivasi dan berbagai kemampuan seperti kemampuan bertutur (berkomunikasi) dan kemampuan mengelola kelas, tanpa itu sudah pasti proses pembelajaran tidak mungkin berhasil.
  5. Oleh karena itu, gaya komunikasi strategi pembelajaran lebih banyak terjadi satu arah, maka kesempatan untuk mengontrol pemahaman siswa sangat terbatas pula. Di samping itu, komunikasi satu arah bisa mengakibatkan pengetahuan yang dimiliki siswa akan terbatas pada apa yang diberikan guru.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa secara umum tidak ada satu strategi pembelajaran yang dianggap lebih baik dibandingkan dengan strategi pembelajaran yang lain, baik tidaknya suatu strategi pembelajaran bisa dilihat dari efektif tidaknya strategi tersebut dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.

2.     Strategi pembelajaran inquiry
·         Pengertian Strategi Pembelajaran Inquiry
Strategi pembelajaran inquiry adalah kebalikan dari strategi ekspositori tadi, yaitu kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Strategi pembelajaran ini sering juga dinamakan strategi heuristik, yang berasal dari bahasa Yunani yaitu heuriskein yang berarti “saya menemukan”. Strategi ini siswa lebih diharapkan kreatif dan kritis dibandingkan guru. Jadi lebih dominan siswa dibandingkan guru. Guru hanya memberikan materi/ permasalahan siswalah yang menemukan jawabannya.
·         Kelebihan dan kekurangan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa keunggulan dan kelemahan dari strategi pembelajaran  inquiry, yaitu:
1.    Keunggulan / Kelebihan Strategi Pembelajaran Inkuiri (Inquiry)
Metode pembelajaran inkuiri merupakan strategi belajar yang banyak dianjurkan karena strategi ini memiliki beberapa keunggulan diantaranya:
  1. Strategi pembelajaran inquiry merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna.
  2. Dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
  3. Strategi pembelajaran inquiry merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
  4. Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata, artinya siswa yang memiliki kemampuan belajar baik tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.
2.    Kelemahan Strategi Pembelajaran Inkuiri (Inquiry)
Disamping memiliki keunggulan, strategi pembelajaran inquiry juga mempunyai kelemahan, di antaranya yaitu:
  1. Jika strategi pembelajaran inquiry sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit terkontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
  2. Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran karena terbentuk dengan kebiasaan siswa dalam beljar.
  3. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
  4. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka strategi pembelajaran inquiry akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran inquiry ini menekankan kepada proses mencari dan menemukan. Materi pelajaran tidak diberikan secara langsung, peran siswa dalam strategi ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan membimbing siswa untuk belajar.

3.     Strategi Pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran dengan membuat kelompok kecil dalam mendiskusikan permasalahan, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda (heterogen), sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap kelompok akan memperoleh penghargaan (reward), jika kelompok tersebut menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan. Jadi, strategi ini dengan menggunakan pengelompokkan kecil dalam mendiskusikan permasalahan.
          Ada empat unsur penting dalam strategi pembelajaran kooperatif yaitu:
(a) adanya peserta dalam kelompok,
(b) adanya aturan kelompok,
(c) adanya upaya belajar setiap kelompok, dan
(d) adanya tujuan yang harus dicapai dalam kelompok belajar.

4.    Strategi pembelajaran kontekstual /Contextual Teaching Learning
Strategi Contoxtual Teaching Learning (CTL) adalah strategi dengan cara guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan kehidupan nyata siswa, yang mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.  Pengetahuan dan keterampilan siswa dapat diperoleh dari usaha siswa mengkontruksikan sendiri pengetahuan dan keterampilan baru ketika ia belajar.
Strategi Pembelajaran CTL melibatkan tujuh komponen pembelajaran atau ia merangkum dari beberapa strategi yakni, inquiry,  konstruktivisme, kelompok belajar, pemodelan, dan penilaian sebenarnya (autentic assement).

5.    Strategi Pembelajaran Afektif
Strategi pembelajaran afektif memang berbeda dengan strategi pembelajaran kognitif dan keterampilan. Afektif berhubungan dengan nilai (value), yang sulit diukur, oleh sebab itu menyangkut kesadaran seseorang yang tumbuh dari dalam diri siswa. Dalam batas tertentu memang afeksi dapat muncul dalam kejadian behavioral, akan tetapi penilaiannya untuk sampai pada kesimpulan yang bisa dipertanggung jawabkan membutuhkan ketelitian dan observasi yang terus menerus, dan hal ini tidaklah mudah untuk dilakukan. Apabila menilai perubahan sikap sebagai akibat dari proses pembelajaran yang dilakukan guru di sekolah kita tidak bisa menyimpulkan bahwa sikap anak itu baik, misalnya dilihat dari kebiasaan berbahasa atau sopan santun yang bersangkutan, sebagai akibat dari proses pembelajaran yang dilakukan guru. Mungkin sikap itu terbentuk oleh kebiasaan dalam keluarga dan lingkungan keluarga. Strategi pembelajaran afektif pada umumnya menghadapkan siswa pada situasi yang mengandung konflik atau situasi yang problematis. Melalui situasi ini diharapkan siswa dapat mengambil keputusan berdasarkan nilai yang dianggapnya baik. Jadi, disini guru yang menilai tingkah laku peserta didik yang dianggap menurutnya baik.

IV.        Kriteria memilih strategi pembelajaran
Adapun kriteria yang harus diperhatikan dalam memilih strategi pembelajaran, yaitu :
1.        Orientasi strategi pada tugas pembelajaran
2.        Model dan teknik yang digunakan di fokuskan pada tujuan yang di capai
3.        Media perubahan yang digunakan dapat merangsang indera peserta didik



Komentar

  1. Casino Queen Room and Casino - MapYRO
    Information, maps, and reviews for Casino 충주 출장마사지 Queen Room 아산 출장마사지 and 광주 출장샵 Casino in Queenston, NY. Rating: 3.8 · ‎2 reviews 이천 출장안마 · ‎Price range: $$ (Based on Average Nightly Rates for a Standard Room from our Partners)Which popular attractions are close to Casino Queen Room and Casino?What 통영 출장안마 are some of the property amenities at Casino Queen Room and Casino?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik

Makalah Hakikat Mipa

Makalah Peningkatan Mutu Pendidikan